This nice Blogger theme is compatible with various major web browsers. You can put a little personal info or a welcome message of your blog here. Go to "Edit HTML" tab to change this text.
RSS

Thursday 28 October 2010

Perundingan Roem- Royen



Latar Belakang
Belanda melanggar kesepakatan dalam perundingan Renville
melancarkan Agresi Militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948.
menimbulkan reaksi yang cukup keras dari Amerika Serikat, Inggris, bahkan PBB.
tidak lepas dari kemampuan pada diplomat Indonesia dalam memperjuangkan dan menjelaskan realita di PBB.
Salah satunya adalah L.N. Palar.
Sebagai reaksi dari Agresi Militer Belanda, PBB memperluas kewenangan KTN.
Komisi Tiga Negara diubah menjadi (United Nations Commission for Indonesia)
UNCI.
UNCI
UNCI dipimpin oleh Merle Cochran (Amerika Serikat) dibantu Critchley (Australia) dan Harremans (Belgia).
Tugas UNCI salah satunya mendesak Indonesia dan Belanda kembali ke meja perundingan
Hasil kerja UNCI di antaranya mengadakan Perjanjian Roem-Royen antara Indonesia Belanda
Perjanjian Roem-Roijen
ü perjanjian antara Indonesia dengan Belanda.
ü dimulai pada tanggal 14 April 1949
ü ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta.
ü Namanya diambil dari kedua pemimpin delegasi.
ü untuk menyelesaikan beberapa masalah mengenai kemerdekaan Indonesia sebelum Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tahun yang sama.
Akhirnya…
* karena mendapat kecaman dari dunia internasional, Belanda menyetujui diadakannya perundingan kembali.
* Belanda mengirimkan van Royen sebagai wakilnya.
* Republik Indonesia menugaskan Moh. Roem sebagai utusan.
* Perundingan bertempat di Hotel Des Indes pada tanggal 14 April–7 Mei 1949.
Delegasi Indonesia menyatakan kesediaan pemerintah Republik Indonesia untuk:
  • Menghentikan perang gerilya
  • Bekerja sama dalam mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan
  • Ikut serta dalam KMB
Pernyataan dari delegasi Belanda
  • Menyetujui kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta
  • Menjamin penghentian gerakan militer dan pembebasan semua tahanan politik
  • Tidak akan mendirikan atau mengakui negara-negara yang ada di daerah yang dikuasai oleh RI sebelum 19 Desember 1949
  • Menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari Republik Indonesia Serikat
  • Berusaha agar KMB segera diadakan sesudah RI kembali ke Yogyakarta
Diperoleh kesepakatan :
  • Pemerintah Indonesia dan Belanda untuk menghentikan tembak-menembak dan bekerja sama untuk menciptakan keamanan
  • Pemerintah Belanda akan segera mengembalikan pemimpin-pemimpin RI ke Yogyakarta
  • Kedua belah pihak sepakat untuk menyelenggarakan KMB di Den Haag, Belanda
  • Menghentikan perang gerilya,, Belanda akan menyokong RI untuk menjadi negara bagian RIS dengan memiliki sepertiga suara dalam perwakilan rakyat
  • Mengembalikan Pemerintahan RI ke Yogyakarta
  • Menghentikan agresi Militer
Dari berbagai sumber

2 comments:

tiara rizkyvea debby said...

hafal g?

dhita kusuma dewi said...

insyaallah. haha